Wednesday, December 5, 2012

malaise

mungkin suatu masalah bisa membuat saya merasakan malaise berlebih, terlebih kemarin, ketika teman seperjuangan asdos meberikan berita duka berupa pengumuman asdos, dan kabar untuk hati yang was-was pun datang, tertegun tidak percaya mendapati pengumuman itu, FAILED, mungkin respon tubuh ini langsung sigap untuk proses homeostatis, bermula ketika saraf-saraf otak menjadi melemah, saraf dimulut yang juga melemah, sampai kalbu yang merasakan pun ikut melemah, prosesnya cepat sekali sampai dengan hari ini, sepertinya hari-hari kemarin dan hari ini seperti tanpa elektrolit, vitamin, padahal bukan karena tidak menerima keputusan tapi lebih rasa tidak percaya, keputusan apapun telah lama ku dengungkan untuk diterima apapun hasilnya, baik buruknya, bukankah doaku untuk perjuangan ini adalah "Tuhan, ketika jalan yang saya tempuh ini baik, maka tolong dekatkan dan mudahkan, tapi jika tidak baik bagi saya mohon jauhkan" mungkin doa ini yang menjadi senjata untuk tetap tegar menerima keputusan ini. tapi memang setiap tesnya saya merasa dimudahkan, olehkarena itu saya berpikir saya akan diterima, tapi nyatanya tidak, mungkin saya belajar 1 hal bahwa percaya diri itu penting, tapi menerima keputusan dengan hati yang lapang itu jauh lebih penting, mempersiapkan hasil dengan kondisi percaya diri /tidak itu penting sekarang, karena setiap moment yang sudah...sedang...akan berjalan itu sudah diputusakan dalam rencana Tuhan dalam laufuldz mahfudz jadi apapun kondisi yang membuat kita yakin tidak sepenuhnya bisa diterima, tetap.. hasil adalah ketentuan Allah, karena Dia lah yang mengetahui yang terbaik buat saya.

malaise itu mungkin normal, tapi mengisi kalbu dengan sikap sabar itu keharusan, karena mungkin itu obat yang terbaik untuk saat ini.

saatnya berpikir maju tentang apapun itu, biarkan yang sudah berlalu menjadi pelajaran yang indah. see u

No comments: